Novi, Di mana kah kau sekarang...?

Novi di tengah-tengah teman se-kelasnya
Gadis ayu kurus agak tinggi itu tidak tahu dari kelas berapa waktu kelas satu. Tiba-tiba saja hari pertama masuk kelas, dia ada di kelas 2A22 bersama 43 orang lainnya.

Dua tahun dia bersama-sama belajar di sekolah SMA di Jalan Honggowongso 94 Kota Solo itu. Suka duka dijalani bersama oleh Novi dan 42 kawannya itu. 

Satu minggu sekali pukul 06.00 harus sudah tiba di lapangan Kartopuran untuk mengikuti pelajaran olahraga. Bila dzuhur tiba mereka ini buru-buru segera ambil wudlu di samping masjid At Taqwa, dan segera menjalankan sholat dzuhur. Begitu rutinitas tiap hari. Kecuali hari Jun'at, karena sekolah libur.

Kadangkala mereka masuk laboratorium biologi di lantai 2 dan melakukan pengamatan ganggang hijau di bawah bimbingan Bu Yayuk guru biologi.

Pertengahan tahun 1991 kekompakan mereka harus berakhir. Karena mereka lulus dari sekolah itu. 43 orang harus berpisah. Masing-masing menapaki jalannya sendiri-sendiri. Menyebar entah kemana dan di antara mereka tidak tahu kemana kawannya pergi.

Ada yang pindah ke kota lain. Ada yang pulang ke kampung kelahirannya. Ada yang tetap menjalani kehidupan di Kota Solo itu.

Demikian pula dengan Novi. Gadis agak pendiam yang tinggalnya di Kampung Kepunton Solo (alamat lengkapnya tidak dipublikasi sebagai perlindungan terhadap data pribadi) itu juga ikut berhenti datang ke sekolah itu di pertengahan tahun 1991 itu.

Lebih 27 tahun mereka tercerai-berai. Hingga akhirnya 9 Oktober 2017 terbentuk grup di aplikasi whatsapp. Satu persatu mereka terhubung lagi. Hingga pada suatu saat 33 orang dari 43 orang itu tersambung kembali di grup aplikasi whatsapp itu dan bisa terus berkomunikasi.

Hiruk pikuk pertemuan kembali di ruang maya itu dirayakan dengan meriah. Sampai pernah melakukan reuni online menggunakan aplikasi google meet, karena masih dalam masa pandemi.

Sejak grup ini terbentuk ada satu orang yang selalu menjadi buah bibir. Dialah Novi. Gadis kurus asal Kediri Jawa Timur itu. Ia menjadi buah bibir bukan karena nyolowadi. Tetapi justru karena sulit menemukan jejak dan sosoknya lagi. Berbagai daya dan upaya sudah dilakukan. Satu hal yang belum dilakukan mungkin cuma satu yaitu bertanya kepada dukun, karena itu sirik dan berdosa.

Dari hasil penelusuran, Novi ini kuliah di jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMS. Dalam penelusuran di google ditemukan sedikit jejak. Ia disebut dalam sebuah blog milik alumni teknik sipil UMS itu merantau ke Tanah Batam di Kepulauan Riau seusai menamatkan kuliahnya.

Ketika admin blog itu coba dihubungi via email sempat membenarkan informasi bahwa Novi yang diceritakan itu adalah alumni Bioda Smalsa. Namun katanya ia pun kehilangan kontak Novi di Pulau Batam itu. 

Penelusuran pun dilanjutkan dan suatu ketika ditemukanlah nama Novi itu di berkas putusan perkara perdata di laman mahkamah agung RI. Rupanya ini adalah berkas gugatan perselisihan ketenagakerjaan yang diajukan Novi bersama 4 rekan kerjanya kepada perusahaan tempat ia bekerja. Sayangnya berkas berformat pdf itu tidak bisa diunduh. Jadi tidak bisa menemukan alamatnya.

Menjelang pemilu tahun 2019 iseng-iseng menelusuri lagi di google. Sempat ditemukan nama Novi di DPT (daftar pemilih tetap). Namun dalam DPT yang terpublished hanya nama dan nomor induk kependudukan sebagian alias tidak utuh.

Otak-atik NIK hanya bisa mendapatkan info bahwa mbak Novi tinggal di Perumahan Baloi Permai kelurahan Baloi Kecamatan Batam Kota, Kota Batam. Tapi bagaimana mencari nomor rumah di kelurahan Baloi yang sangat luas itu? Menyerah dah...

Tahun 2021 berkas putusan perkara di Mahkamah Agung tersebut bisa diunduh. Ketemulah alamat Novi tersebut. Akhirnya coba dikirim surat lewat pos. Namun beberapa hari kemudian surat itu kembali utuh dengan tambahan keterangan bahwa alamat tersebut tidak dikenal.

Alhasil hingga saat ini Novi belum berhasil ditemukan lagi. Entah bagaimana kabarnya sekarang. Kita juga tidak bisa bertanya pada angin yang bertiup dari timur. Oleh karenanya kalau  kebetulan Novi kawan kami itu membaca tulisan ini silahkan kontak melalui email di: abidnesia@gmail.com

Kawan-kawan Bioda Smalsa 91 sudah lama menunggu kehadiranmu....sudah gitu saja

Komentar

Postingan Populer