Haru biru Menemukan Teman Lama

Pertemanan dan kebersamaan saat sekolah SMA hanyalah 3 tahun. Itupun hanya saat jam sekolah. Setelah kelulusan kelas tiga,

biasanya mereka berdiaspora, berpencar dan berpisah satu sama lain entah kemana. Mereka putus kontak, dan sudah tidak tahu kabar satu dengan yang lainnya. Itu fenomena alamiah.

Namun, hampr sebagaian orang yang pernah mengenyam bangku SMA mengaku kenangan waktu di bangku SMA inilah yang sangat mengesankan, dominan dan tak mudah dilupakan. Hal itu pula yang terjadi dengan sekolompok orang yang mengaku pernah bersama-sama menimba ilmu dan menjalani kenangan masa mudanya di kelas A22 SMA AL Islam 1 Surakarta. Mereka kebetulan berhasil lulus bersamaan pada tahun 1991.

Kenangan indah itu seakan antiklimaks begitu pengumuman kelulusan disampaikan pada bulan Mei 1991 itu. Dan proses yang sebenarnya tak diinginkan itu pun terjadi, mereka cerai berai. Kenangan indah tinggal jadi kenangan...

Namun tak diduga-duga pada bulan 9 Oktober 2017 salah satu dari mereka membuat grup di aplikasi whatsapp dari smartphone nya. Tiga, empat, lima...sembilan,... hanya sejumlah orang-orang itu yang bisa terhubung kembali di minggu-minggu awal. Padahal berdasarkan buku kelulusan yang sempat didokumentasikan oleh beberapa diantara mereka jumlah anggota kelas itu 43 orang dan ada satu orang yang sudah berpulang, jadi ya harusnya bisa menghubungkan kembali sebanyak 42 orang.

Keinginan mencari kembali teman lama seakan semakin membuncah saat sedikit diantara mereka bisa berkumpul kembali meski hanya di dunia mayantara, mereka tetap berjauhan tinggalnya. Apalagi setelah berbulan-bulan mereka merasa mengalami stagnasi pertambahan anggota grup.

Akhirnya banyak kisah yang muncul saat mereka jatuh bangun, haru biru mencoba menemukan kembali teman mereka.

Ada yang mencari di google dengan mengetikkan nama-nama teman mereka yang belum ketemu. Dan ada yang berhasil menemukan jejak teman lama itu dengan cara demikian.

Ada yang mencarinya lewat kakaknya yang kadangkala bertemu, ada yang menelusurinya lewat jalur-jalur pendidikan yang mungkin mereka lalui selepas SMA.

Salah satu cerita yang pernah muncul saat menemukan teman lama ini adalah dengan mencarinya melalui bantuan mesin pencari google itu. Lalu dengan mencocokkan dengan informasi di buku kelulusan, dan akhirnya ketemu.

Di era sekarang ini, di mana teknologi komunikasi jadi panglima, maka satu-satunya cara termudah untuk menghubungkan kembali adalah dengan menemukan nomor ponselnya. Ketika nomor ponsel tersebut terafiliasi dengan aplikasi whatsapp maka jadilah mereka terhubung. Sesederhana itu....!

Namun ternyata tak semudah itu...karena dari 42 orang yang dulu sekelas itu hingga 5 bulan pasca grup itu dibuat baru 33 orang yang berhasil ditemukan. Itupun tidak semua bisa langsung benar-benar terhubung di grup aplikasi whatsapp. Ada banyak kendala yang riil ketika mereka menjalin komunikasi kembali.

Cerita lain lagi adalah ketika mencoba cari tahu dengan google lantas menemukan informasi bahwa yang bersangkutan saat ini terafiliasi dengan sebuah institusi pendidikan di salah satu kecamatan asal. Melalui bekas camat yang pernah bertugas di daerah tersebut akhirnya teman seangkatan tersebut berhasil didapatkan nomor ponselnya dan kebetulan menggunakan aplikasi whatsapp, akhirnya terhubung juga.

itulah beberapa cerita seru haru biru yang muncul ketika sekelompok orang ini mencoba menemukan kembali teman lama mereka...


Sebagian siswa SMA Al Islam 1 Surakarta lulusan 1991



Komentar

  1. Alhamdulillaah ..siip tenan mas laits abied atas kerja kerasnya , teman2 kita bisa terkumpul. Pokoke luar biasa ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer